”Pelatihan adalah sesuatu yang
kita harap dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola pikir setiap
manajer” Chris Landaur
Tekanan kompetitif yang ada saat
ini menuntut organisasi untuk merekrut karyawan yang memiliki pengetahuan dan
ide cemerlang, keterampilan dan kemampuan yang dapat memberikan hasil maksimal.
Seiring dengan persaingan dan perubahan yang terjadi dalam dan di luar
organisasi, pelatihan menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Disemua level
karyawan harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi untuk itulah mereka
harus dilatih secara berkesinambungan agar dapat memelihara dan memperbaruhi
kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Misalnya dilevel manager mereka diberi
pelatihan untuk meningkatkan kemampun dalam kepemimpinan dan managerial.
Pelatihan (training)
didifinisikan sebagai sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk
membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Karena proses ini berkaitan
dengan berbagai tujuan organisasional. Dalam pelatihan karyawan diberikan
pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk
digunakan dalam mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan mereka saat
ini atau dimasa yang akan datang. Baik dalam masa promosi atau mutasi jabatan.
Selama satu dekade terakhir
terjadi banyak perubahan baik bentuk atau metode dari pelatihan, hal ini
merupakan tuntutan dan jawaban dari semakin kompleknya permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi. Pelatihan karyawan juga sudah terbukti sebagai salah
satu jawaban dari cara menekan turn over yang tinggi dalam organisasi, sehingga
biaya yang dikeluarkan untuk recruitment bisa dialihkan ke dalam post kegiatan
yang lain yang lebih bermanfaat dalam pengembangan oraganisasi. Pemberian
pelatihan juga secara langsung akan berdampak positif dalam memupuk loyalitas
tinggi bagi karyawan terhadap organisasi. Hal lain yang perlu diingat pelatihan
bukan merupakan satu-satunya jawaban dari pemecahan permasalahan yang berkaitan
dengan kinerja karyawan, namun merupakan bagian dari ”kumpulan pemecahan” yang
lebih besar.
Kebutuhan akan pelatihan harus
dikaitkan pada peningkatan kinerja organisasional. Hal ini terjadi ketika
pendekatan konsultasi kinerja digunakan. Konsultasi kinerja (performance
consulting) adalah proses di mana seorang pelatih/trainer tanpa memandang
pelatih/trainer dari internal atau eksternal perusahaan, dan karyawan yang
mendapatkan pelatihan bekerjasama untuk meningkatkan kinerja yang dapat
mendukung tujuan organisasional. Konsultasi kinerja membandingkan hasil dan
kinerja organisasional yang diharapkan dan sesungguhnya. Kemudian perbandingan
ini dibuat, konsultasi kinerja mengambil pendekatan multiaspek pada
masalah-masalah kinerja. Hal tersebut dilakukan dengan :
1.Berfokus
pada identifikasi dan penanganan peyebab mendasar dari masalah kinerja.
2.Mengetahui
bahwa interaksi dari individual dan organisasional mempengaruhi kinerja
karyawan.
3.Mendokumentasikan tindakan dan prestasi dari
kinerja karyawan
KESENJANGAN KINERJA
Pelatihan strategis dapat
menambah nilai pada organisasi dengan menghubungkan strategi pelatihan pada
tujuan dan strategi bisnis organisasi. Pelatihan strategis ini berfokus pada
usaha pengembangan kompetensi, nilai dan keunggulan kompetitif bagi organisasi.
Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa profesional-profesional SDM dan
pelatihan harus dilibatkan dalam perubahan dan perencanaan strategis
organisasional dengan tujuan untuk mengembangkan rencana pelatihan dan
aktivitas yang mendukung berbagai keputusan strategis top management.
Implikasi utama dari
strategi-strategi bisnis organisasional pada usaha pelatihan perusahaan
menegaskan kebutuhan program dan aktivitas pelatihan untuk mendukung strategi
bisnis perusahaan
Pelatihan Strategis :
1. Mengembangkan kapabilitas karyawan
2. Mendorong perubahan
3. Memajukan pembelajaran berkelanjutan
4. Menciptakan/membagi pengetahuan baru
5. Memfasilitasi komunikasi
Terdapat 4 tingkatan dalam
menyusun kerangka kerja untuk mengembangkan pelatihan strategis, sebagaimana
uraian dibawah ini :
1. Mengatur strategi, menentukan bagaimana
pelatihan terhubung secara strategis pada rencana bisnis dengan tujuan
meningkatkan kinerja individual dan organisasional.
2. Merencanakan, dibuat dengan tujuan
menghadirkan pelatihan yang akan membawa hasil-hasil yang baik untuk karyawan
dan organisasi. Untuk itulah tujuan dan harapan dari pelatihan harus
diidentifikasi dan diciptakan supaya pelatihan dapat diukur dan spesifik.
3. Mengorganisasi, bagaimana pelatihan akan
dilakukan, mendapatkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan dan mengembangkan
intervensi-intervensi pelatihan. Semua aktivitas ini memuncak dalam pelatihan
yang sesungguhnya.
4. Memberi pembenaran, mengukur
dan mengevaluasi pada tingkatan mana pelatihan memenuhi tujuan, kesalahan dalam
pelatihan dimasa lalu hendaknya tidak lagi digunakan, agar menghasilkan cara
efektif untuk out yang diharapkan.
PENYAMPAIAN
1. Menjadwalkan pelatihan
2. Melaksanakan pelatihan
3. Memantau Pelatihan
PERANCANGAN
1. Menguji peserta pelatihan sebelumnya
2. Memilih metode pelatihan
3. Merencanakan isi pelatihan
PENILAIAN
1. Menganalisis kebutuhan pelatihan
2. Mengidentifikasi tujuan dan kreteria
pelatihan
EVALUASI
1. Mengukur hasil-hasil pelatihan
2. Membandingkan hasil pada tujuan/kreteria
Memang sangat penting untuk melakukan pelatihan untuk Organisasi maupun perusahaan dalam bidang nya untuk bisa mencapai pencapaian yang di inginkan oleh organisasi atau Perusahaan tersebut, nah sahabat Guska NSC bagi yang ingin mengadakan pelatihan apapun, baik untuk pribadi maupun organisasi kami siap membantu untuk menfasilitasinya untuk info lebih lanjut bisa hubungi kami di Ruko Galeri RK.3 No.39 pakuwon Indah Surabaya Kampus II Politeknik NSC Surabaya tlpn/SMS 0828-9540-1945 Terima Kasih.
Sumber:http://mediatamaperkasa.weebly.com/pentingnya-pelatihan-bagi-organisasi.html
0 komentar:
Posting Komentar